[RESENSI BUKU] BETA TESTING - MOOSEBOO

DATA BUKU

Judul Buku : Beta Testing - Job Series #1
Penulis : Mooseboo
Penyunting : M.L. Anindya Larasati
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : viii + 344 Hlm

~ T e n t a n g • B u k u ~


Nama : Pangeran Handaru a.k.a Pange
Julukan : Si Bujang Lapuk
Pekerjaan : Game Tester

Hidup Pange dihabiskan untuk menguji game sebelum dilembar ke pasaran, sampai waktu tidur pun kurang, terkadang dampai bermalam di kantor. Pange semakin mempertanyakan kehidupan pekerjaannya setelah bertemu Magda, pustakawati di perpustakaan dekat kantornya yang menganggap game hanyalah sebuah teknologi tanpa substansi.

Tak hanya itu, hubungannya dengan Mika juga diam di tempat. Dia beluk berani mengambil risiko untuk berkomitmen. Baginya, berkomitmen untuk berpasangan, apalagi menikah, membutuhkan tanggung jawab yang sangat besar.

Seiring berjalannya waktu, mampukah Pange mencari tahu arti lebih dari teknologi yang bersubtansi, sekaligus mengambil risiko untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan?



Beta Testing merupakan bagian dari Job Series, yg sebelumnya telah bergentayangan di dunia orange(Wattpad) di sini penulis pengangkat dua profesi yg berlainan. Pange Si Game Tester dan Magda Pustakawati berpenampilan kuno. Dua orang ini, tanpa sengaja bertemu di perpustakaan. Pange merusak buku milik perpustakaan dan Magda meminta Pange untuk menggantinya.

Di tempat kerja, Pange mendapat tekanan dari rival-nya yg ternyata telah menjadi pacar dari orang yg dia sukai.

~ A k u • S u k a ~



"Ilmu tanpa inovasi enggak lebih baik dari teknologi tanpa substansi." (Hlm 20)

Aku suka dengan alurnya, halus. Jalinannya tersusun runut dan rapi. Begitu juga dengan premis cerita ini. Beta Testing tampil membanggakan untuk sebuah kisah yg berhubungan dengan pekerjaan. Tema yg diangkat cukup baru di dunia perbukuan. Ditambah kejutan cerita yg hampir membuat pembaca terbelalak menghadapi sebuah kejadian rumit dari kehidupan si tokoh utama.

Penciptaan karakternya juga baik. Terutama si wanita yg memiliki aksen tahun 80-an itu. Diimbangi si pria yg digambarkan seperti seorang pria pada umumnya. Tidak memiliki tingkat kepekaan tinggi, dan suka memberi harapan palsu. Sedikit klise, tapi menjanjikan.

Sudut pandang orang ketiga serba tahu, membuat pembaca tahu akan perannya. Di sini, pembaca akan ditohok dengan gaya bahasa yg ringan namun mengena. Tak butuh waktu banyak untuk memahami jalannya cerita. Karena, apa yg menjadi alur, mengalir deras seperti anak sungai menuju lautan luas.

Konflik antar tokohnya tak memusingkan, tapi berhasil menyita perhatian pembaca. Dan lagi, tokoh sampingan yg berhasil mengambil simpati pembaca dengan sifat dan karakternya.

Cara berinteraksi antar tokoh juga sangat pas, tak berlebihan. Tak perlu kalimat pengandaian, narasinya bisa menyentuh pembaca. Diksinya rapi dengan dialog-2 mengejutkan.

Selain segi teknik penulisan, kover buku ini simpel nan mengoda. Aku suka, penyusunannya pun tanpa cela. Pantas kalau buku ini, akan menjadi penutup tahun yg manis ini. Dengan cerita manis dan mengemaskan.

~ A k u • H a r a p ~


Aku berharap porsi konflik dibuku ini sedikit pelik dengan hadirnya orang ketiga. Sejak awal memang orang ketiga itu ada, sayangnya dibagian akhir hal itu sedikit memudar, bahkan menghilang begitu saja.

Isu tentang kekerasan terhadap perempuan, sedikit menyelip. Tapi, lagi-lagi tak berhasil diselesaikan. Sosok Rayyan yg harusnya memperumit cerita, rupanya tak dieksplore dg baik. Tak buruk juga memang, tapi alangkah baiknya jika hal ini dibuat lebih detail lagi. Untuk irama ceritanya sendiri sedikit lambat di awal dan tergesa-gesa di akhir. Tapi, jangan pernah khawatir, selipan-selipan komedi ringan menjadikan buku ini makin penuh warna.

Candaan tak terduga sering kali membuat perut tergelak. Seperti pemakaian "Ponari Sweet", sebagai plesetan salah satu produk minuman. Terkesan biasa, tapi kalau diperhatikan dengan menggunakan perasaan. Hal ini, tampak sangat lucu. Mengingatkanku pada kejadian beberapa tahun silam, tentang viralnya seorang bocah dg batu ajaibnya. Meskipun, penulis tak sengaja membuat pembaca tertawa. Hal kecil ini, jadi semacam moment menyenangkan.

~ S a t u • H a l ~

Game, game, dan buku. Sepanjang buku ini akan dijabarkan banyak tentang game, game sebagai profesi. Dari pandangan mata sebelah orang-², #BetaTesting diharapkan mampu membuka mata yang satu lagi. Dan, nyatanya buku ini berhasil mengungkapnya.

Dari sebuah game yg sering dimainkan itu, terdapat proses yg panjang. Pengujian-² dilakukan untuk menghasilkan  game yg menarik.

Melalui dialog-² ringan namun berbobot, penulis ingin mengatakan bahwa tak ada yg mudah dalam proses pembuatan sebuah game. Gambaran sebuah industri teknologi ini, disingkap melalui narasi cerita menawan.

Bukan hanya itu saja, sebuah profesi yg bertolak belakang dengan game, juga dijadikan isu hangat, Pustakawan. Akhir-² ini perpustakaan mulai tersingkirkan secara pelan-pelan. Pembaca buku berkurang, sehingga tempat penuh buku itu tak ubahnya sebuah museum ilmu.

Pesan yg disampaikan sangat mengena. Hampir sepanjang cerita pembaca diajak untuk bermain game, game yg memiliki kisah cinta dengan ramuan kimia yg pas. Interaksi yg diciptakan penulis untuk kedua tokohnya, sangat cocok. Sehingga percikan-percikan emosi setiap karakter tersampaikan dengan baik.

Dari sini, aku menemukan fakta luar biasa. Sebagai pengemar game, kadang kalanya akan mengalami kebosanan. Tapi sebagai seorang game tester, saat mengalami kebosanan, maka hancurlah semua pekerjaannya. Menjadi game tester tak semudah yg dibayangkan, hanya main game, game, dan game.

~ A k u • P i k i r ~


"Cinta cuma bakal jadi afeksi kalau sekedar ngikuti kata hati. Tapi kalau cinta sudah mengenal yg namanya komitmen, secara enggak langsung akan ada status di dalamnya, seperti profesi." (Hlm, 339)

Aku pikir penyuka game, juga harus suka baca. Meskipun susah untuk mencampurkan dua kegemaran ini menjadi sebuah hubungan yg saling menguntungkan. Setidaknya, game dan buku bisa hidup berdampingan.

Dari sini, aku lebih banyak mengerti tentang game, juga perpustakaan tentunya. Dulu aku yg memang sering nongkrong berjam-jam di perpus, plus suka godain penjaganya. Ternyata tak semudah yg dibayangkan. Bagaimana buku-² di perpus berusaha bertahan agar tak tersia-siakan. Termasuk pendataan yg cukup rumit. Dari buku ini juga aku mendapat pengetahuan baru tentang susunan penomoran buku di perpus. Mungkin aku bisa menerapkannya juga untuk buku-² pribadiku.

Sekali lagi, aku terhanyut dalam manisnya cinta. Kisah yg hampir membuat kesal karena tingkah si tokoh utama. Serta kemanisan-² lain.

Aku tak bisa berkata-kata lagi, untuk mengungkapkan serunya Pange menjadi game tester. Bisa saja, nanti akan menjadi salah satu cita-² generasi muda masa kini. Selain, menjadi youtuber, yg lagi hits. Jadi Game Tester boleh juga kan?









Komentar

Popular Posts