[RESENSI BUKU] CARISA DAN KIANA - NISA RAHMAH
Judul Buku : Carisa dan Kiana
Penulis : Nisa Rahmah
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2017
Tebal Buku : 208 Hlm
Sinopsis
Lima Fakta tentang Carisa : Pintar
berorganisasi, judes apalagi jika berhubungan dengan Stella, Diam-diam punya
bakat dalam bermusik, menyukai Rama (sahabatnya sendiri), dan menyimpan kisah
kelam tentang keluarganya.
Lima Fakta tentang Kiana : Jagoan sains SMA
Pelita Bangsa, pemalu, bersahabat dengan Stella si cewek populer, menjalin
komunikasi misterius dengan cowok terkenal di sekolahnya, dan menyayangi Papa
melebihi apa pun di dunia.
Rama bersaing dengan Rico, pacar Stella, dalam
pemilihan ketua OSIS SMA Pelita Bangsa. Strategi kampanye yang diusung Carisa
sebagai ketua tim sukses Rama, terbukti jitu. Stella jadi berang dan
mengembuskan gosip tidak sedap tentang carisa dan Rama.
Carisa berniat melabrak Stella. Namun karena
hanya ada Kiana, dialah yang diserang Carisa hingga terjadi kecelakaan kecil. Orangtua
Carisa dan Kiana pun dipanggil. Di pertemuan orangtua itu, satu rahasia tentang
keluarga mereka terungkap..
Bagaimana Carisa dan Kiana menghadapi kenyataan
baru yang mengubah cara pandang mereka akan hangatnya keluarga? Apa yang harus
Carisa dan Kiana lakukan saat menyadari mereka sama-sama menyukai Rama?
Resensi
“Mereka bagai dua bintang yang bersinar paling
terang di antara murid-murid SMA Pelita Bangsa. “ (Hlm 27)
Carisa menjadi tim sukses kemenangan Rama dalam
pemilihan OSIS SMA Pelita Bangsa. Carisa adalah cewek pintar berorganisasi,
pantas saja dia menjadi tim sukses dari sahabatnya sendiri, Rama. Carisa juga
pandai bermain musik. Carisa sangat dekat dengan Rama, bahkan Carissa juga
dekat dengan keluarga Rama. Carisa yang memang dari keluarga yang berantakan,
Ibunya yang sibuk bekerja dan Ayahnya sama sekali tidak peduli dengannya. Rama
adalah seorang sahabat yang bisa membuat dia lupa akan segala macam masalah
yang ada padanya. Hingga Carisa diam-diam mulai menaruh hati pada Rama.
Di SMA Pelita Bangsa, jalan yang harus di tempuh
Carisa dalam memenangkan Rama tidak mulus. Stella, cewek yang tidak kalah
populer darinya menjadi tim kemenangan Rico. Saingan dan lawan bertanding Rama
dalam pemilihan OSIS. Tapi, strategi kampanye yang dilakukan oleh Carisa lebih
berhasil dari pada Stella. Hingga Stella melakukan berbagai macam cara untuk
membuat nama baik Carisa tercemar. Salah satunya dengan membuat gosip murahan
yang membuat Carisa naik pitam.
Sebuah rahasia keluarga yang membuat Kiana
bimbang, dia belum siap menerima semuanya. Sebuah takdir yang mungkin tidak
pernah mereka duga sebelumnya.
Rama di diskualifikasi dari pemilihan OSIS
karena ulah Carisa. Dan Carisa harus di skors beberapa hari. Hubungan Carisa
dan Rama sedikit merengang, terlebih lagi saat dia tahu bahwa Rama diam-diam
menjalin sebuah hubungan rahasia dengan Kiana.
Kiana sangat menyayangi Papanya, dia tak bisa
menerima jika Papanya punya seorang anak dari perempuan lain. Terlebih lagi itu
adalah Carisa, teman satu sekolah yang pernah berbuat kasar padanya. Tapi Kiana
tidak bisa berbuat apa-apa, rasa sayang terhadap papanya lebih besar.
Sementara Carisa, yang memang tak pernah
mendapatkan kasih sayang dari seorang Ayah, setelah mengetahui bahwa Papa Kiana
adalah ayahnya. Pelan-pelan Carisa dapat menerima kenyataan itu.
“Setiap orang punya masalah. Cara menyelesaikan
masalah adalah dengan menghadapinya, bukan dengan menghindarinya lalu
memutuskan untuk mengakhiri nyawa. “ (Hlm 135)
Sebelum aku membahas buku ini, aku ingin
bercerita singkat bagaimana aku bisa membaca dan menikmati buku ini. Aku mendapatkan
buku ini langsung dari penulisnya. Hehehe, si penulis mengadakan sebuah
Giveaway di media sosial Instagram. Dan aku menjadi salah satu pemenangnya,
alhasil aku bisa membaca buku ini.
Tantangan yang harus aku lakukan tidak terlalu
sulit dan dibawah ini adalah perjuanganku untuk mendapatkan buku ini.
Aku sangat tertarik dan ingin membacanya. Dan Alhamdulillah aku bisa mencium harum kertas dan memeluknya dengan lembut. Hehehe,.. sedikit alay... wkwkwkw
Sketsa kover Novel Carisa dan Kiana yang aku buat untuk memenuhi tantangan dari Penulis |
Aku sangat tertarik dan ingin membacanya. Dan Alhamdulillah aku bisa mencium harum kertas dan memeluknya dengan lembut. Hehehe,.. sedikit alay... wkwkwkw
Buku ini juga menjadi buku pertama dengan genre
Teenlit yang aku baca. Sebelumnya aku belum pernah sekalipun membaca buku
Teenlit. Mungkin karena usiaku yang memang tidak muda lagi. Hehehe, saat aku
masih remaja, bacaanku adalah komik atau buku-buku bergenre Fantasi.
Meskipun ini adalah buku Teenlit pertama yang
aku baca, juga menjadi buku pertama dari si Penulis. Aku tidak merasa kesulitan
dalam menghabiskan buku ini. Bahkan buku ini aku langsung suka dengan kisahnya
yang memang sangat remaja. Segala macam masalah yang terjadi, dan juga
pernak-pernik yang ada di dalamnya membawaku kembali kemasa-masa remaja yang
sudah aku tinggalkan beberapa tahun yang lalu.
Alurnya yang cukup ringan dan halus. Mengalir begitu
saja. Tidak hanya bercerita tentang kisah cinta remaja, juga dibalut konflik
keluarga. Meskipun sangat ringan, tapi cukup menyenangkan. Aku rasa pemilihan
kata dari setiap kalimat juga sangat pas. Pen-deskripsi-an cerita yang sangat
rapi, juga pengambaran karakter setiap tokoh yang tidak bertele-tele menjadi
kelebihan buku ini.
Meskipun tema yang di usung bukan hal baru,
persingan siswa dalam pemilihan OSIS sekolah, cinta diam-diam dan saling
memendam rasa, siswa yang broken home juga
cerita klasik yang baik pasti akan mengalahkan tokoh yang jahat. Namun penulis
berhasil meramu cerita itu menjadi suatu cerita yang sangat layak untuk
dinikmati, bahkan untuk orang yang sudah tidak remaja lagi – Seperti aku –. Hehehe,..
Hanya saja, menurutku terdapat sebuah lubang
yang perlu untuk ditambal. Konflik yang dihadirkan masih belum terselesaikan
dengan baik. Seperti ada sesuatu yang kurang. Mungkin karena terbatasnya halaman,
atau memang ditujukan untuk remaja, sehingga konflik yang terjadi dibuat
seringan mungkin. Contoh dalam hal ini adalah konflik yang terjadi antara
Carisa dan Ayah tirinya. Di buku ini tidak terlalu di jelaskan bagaimana awal
mulanya, dan terjadi begitu saja. Aku rasa jika memang tidak terlalu baik,
mending di ganti dengan konflik yang lebih tepat. Dan bagaimana keadaan Stella
setelah semua kelakuan yang dia lakukan, tidak pernah di selesaikan. Apakah pembaca
dituntut untuk menjelesaikannya sendiri? Tentu tidak bukan. Akhir cerita yang
seperti dikejar-kejar oleh waktu, berakhir begitu saja. Meskipun berakhir
sangat manis, tapi bagiku masih belum bisa menerima kalau cerita ini selesai.
Apakah akan ada kelanjutan dari cerita Carisa dan Kiana? Apakah hanya sampai di
sini saja?
Tapi bagiku buku ini sangat menarik, terutama
tentang beberapa pelajaran sains yang diceritakan dalam buku ini, juga tentang
musikalisasi puisi. Aku merasa bahwa si penulis memang ahli di bidang ini, si
penulis juga sangat dekat dengan dunia remaja. Menurut informasi yang aku dapat
si penulis juga berprofesi sebagai seorang Guru. Pantas saja, pengambaran
ceritanya sangat dekat dengan remaja. Karena memang dunia yang digeluti juga
tidak jauh dari tema yang di angkat dalam buku ini.
Pesan moral yang di sampaikan oleh penulis juga
sangat pas. Sangat relevan dengan dunia remaja sekarang. Tidak ada kesan untuk
mengurui, tapi memang di samarkan. Jika pembaca tidak begitu jeli maka tak akan
tahu dimana letak pesan itu. Hehehe,..
Seperti di bagian berikut ini ...
“Ketika seorang anak belajar apa pun dalam
kehidupannya, sebenarnya orangtua sedang belajar bagaimana cara menjadi orangtua
yang baik. Banyak yang berhasil dan tak sedikit yang gagal. Namun, tidak ada
yang namanya gagal kalau mereka terus belajar dan memperbaiki diri setelah
melakukan kesalahan.“ (Hlm 185)
Dalam kalimat ini jelas bahwa orangtua pun pasti belajar menjadi dewasa dengan anak-anaknya yang juga beranjak dewasa. Semakin dewasa sang anak maka orangtua juga ikut berkembang. Tidak mungkin orangtua membiarkan anaknya berkembang tanpa pernah mau mengerti akan perkembangan sang anak.
Sangat manis bukan, tidak hanya menarik dari
segi cerita tapi sarat makna.
Meskipun tidak terlalu tebal, dengan cerita yang
hampir padat. Kover buku ini sangat manis, sangat tepat mengambarkan dua
saudara yang memiliki kepribadian berbeda. Punya jati diri yang mungkin butuh
di cari. Karena di masa remaja mereka yang tidak berjalan dengan mudah.
Jadi meskipun ini adalah Teenlit pertama yang
aku baca – semoga aku bisa baca Teenlit-Teenlit lainya, aku sangat ketagihan
setelah membaca Teenlit ini –. Aku sangat termotivasi dan sangat suka.
Menurutku meskipun ini juga buku pertama dari si
Penulis, penulis sangat lihai membawa kita merasakan masa remaja. Masa remaja
yang manis, penuh tawa senyum dan problem yang akan menjadikan kita lebih
dewasa dalam menghadapi setiap persoalan hidup yang butuh sebuah jawaban untuk
menghadapinya.
Aku tidak butuh banyak waktu untuk mengatakan Good Job dan buku ini sangat menarik. Di
luar beberapa kesalahan penulisan dan beberapa kesalahpahaman kalimat. Aku tidak
menuliskannya di sini, karena kesalahan-kesalahan kecil itu tidak terlalu
fatal. Cukup ditutupi dengan cerita yang menarik, dan masalah itu terpecahkan. Mungkin
dikemudian hari kesalahan-kesalahan itu tidak terulang lagi. Hehehe,.. berharap
akan dibuat lanjutannya juga ya, karena aku merasa belum terlalu puas dengan
kisah yang di selesaikan begitu saja, meskipun sudah cukup untuk ukuran genre
Teenlit.
Jika harus memberikan bintang untuk buku ini maka 4 bintang aku sematkan dari 5 bintang yang aku punya. Wkwkwkw, semoga aku bisa membaca buku-buku lain dari penulis yang sama dari buku ini. Aku benar-benar ketagihan Teenlit karena buku ini.
Jika harus memberikan bintang untuk buku ini maka 4 bintang aku sematkan dari 5 bintang yang aku punya. Wkwkwkw, semoga aku bisa membaca buku-buku lain dari penulis yang sama dari buku ini. Aku benar-benar ketagihan Teenlit karena buku ini.
Komentar
Posting Komentar