[RESENSI BUKU] SEBUAH ANGAN DAN HARAPAN(SAH) - SHARENJA

DATA BUKU

Judul Buku : Sebuah Angan dan Harapan - SAH
Penulis : Sharenja
Penyunting : @zainulmind
Penerbit : Wahyu Qolbu
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : vi + 510 Hlm

 

 

~ B l u r b ~

Sebenarnya, hidup itu bukan tentang pertemuan saja. Ada hal lain yang akan kita lewati nantinya. Iya, apalagi kalau bukan perpisahan. Yah, walau kita tahu, ini bukan karena kesengajaan yang telah direncanakan, melainkan ini karena takdir Tuhan yang sulit untuk diterka.

Diersyad Desber yang berusaha melawan penyakit yang ia sembunyikan karena tak ingin kekasihnya, Syadyta Berria mengkhawatirkan dirinya. Walau pertemuan mereka pada awalnya tidak ada rasa cinta, tapi waktu dan takdir berkata lain, Tuhan mempersatukan mereka, walau tidak untuk selamanya.

Dan di sinilah kisah mereka dimulai.

 

#SAH merupakan novel jebolan Wattpad yg telah dibaca lebih dari 10 juta kali. Meskipun aku belum baca versi Wattpad. Aku sangat menikmati novel ini.

Terdapat dua karakter utama dalam #NovelSAH
1. Diersyad Desber, Diers. Ganteng, tinggi, gagah, dan dewasa. Usia 30 tahun dan ibunya selalu meminta dia untuk menikah. Mapan, dan punya apartemen mewah.
2. Syadyta Berria, Dyta. Cantik, manja, cerewat dan mandiri. Usia 22 tahun. Meneruskan bisnis toko roti ibunya.
 
Untuk membuat novel yang baik memang tak mudah. Tak hanya bisa menulis kemudian bercerita. Untuk bisa membuat cerita yang bisa diterima butuh riset dan hal lain yg menjadikan tulisan itu bisa dinikmati oleh pembaca.

~ K o n f l i k ~

Penulis novel ini masih Belia, dan cukup berani dalam memilih tema cerita. Bukan cerita cinta remaja, namun kisah pernikahan. Pernikahan kontrak tepatnya.

Kebanyakkan penulis belia akan mengesksekusi cinta-cintaan remaja yang lucu, manis, mengemaskan. Dalam novel inipun sama, kisah cinta yg manis, lucu, dan juga mengemaskan. Hanya saja, aku merasa kurang tepat dengan pilihan temanya. Beberapa bagian terkesan belum matang.

Bahasa dan gaya remaja akan terasa sejak halaman pertama. Tapi, mengingat konflik yg terjadi akan terdapat beberapa yg perlu disesuaikan.

Konflik novel ini sendiri adalah bagaimana si tokoh utama menjalani pernikahan kontrak, hadirnya orang ketiga(pelakor) hingga sebuah penyakit yg akan menambah bumbu-bumbu cerita ini menjadi sedikit tragedi.

Memang tak sepenuhnya bisa disalahkan. Apa yang lagi tren dipasaran, di situlah peluang besar menanti.

Tak ada adegan dewasa yang berlebihan. Aman untuk dibaca oleh remaja. Dan memang, dari segi apapun, ini novel sangat remaja. *terlepas dari tema yang diangkat.

Alurnya pun berjalan cepat dan lancar. Membabat 500 halaman lebih tidak akan terasa. Santai dan menghibur.

Tokoh utama mengalami sebuah drama kehidupan. Mulai dari cinta yg terpaksa kemudian timbulnya benih karena biasa, juga rasa kehilangan saat bahagia di depan mata.
"Kata mamaku, kalau berantem lebih dari tiga hari sama dengan memutuskan tali silaturahmi, dan pintu surga ditutup." (hlm 95)

 

Cerita #SAH yang ringan dengan instrik yang tak bisa disepelehkan. Dialog-dialog santai, detail cerita, tak terlalu detail. Juga kisah yang bisa diterima pasar. Menjadikan novel ini mudah dicerna.

Suasana yg dibangun juga tak jauh-jauh dari kisah cinta remaja dengan segala macam problemnya. Namun, penceritaan alur cepat dan juga bertele-tele menjadikan novel ini sedikit terseok-seok.

Pengulangan-pengulangan dialog, juga adegan yg mudah ditebak membuat pembaca terkadang berpikir untuk segera mengakhiri cerita dan harus menghadapi kenyataan akan tebalnya halaman. Seperti dialog yang terputus, kemudian ditambal dengan dialog lain. meskipun tak ada yang salah dengan  hal ini. Namun porsinya terlalu banyak, hampir semua dialog memiliki pemotongan kalimat. yang mungkin penulis sengaja, agar cerita yang dibuat makin membuat greget.  

Hebatnya, pembaca juga seakan tak ingin meninggalkan kisah ini begitu saja. Aku sendiri ingin membabatnya sampai habis. Rasa penasaran dan harapan untuk mengetahui akhir kisah rupanya sangat besar.

Mungkin inilah yg menjadikan #SAH bacaan yg menghibur.

Bangunan karakternya sendiri sedikit kurang berkembang. Mengingat penggambaran tokoh yang dewasa namun mempunyai dialog remaja. Beberapa detail sedikit lepas kontrol.

Aku suka cara penulis bercerita. Dia tetap bercerita, menuliskan apa yg ada dikepalanya tanpa rasa takut. Dengan sedikit rekayasa jadilah #SAH. Ya, tema yg berat dg kesalahan sedikit saja, dapat menjatuhkan apa yg penulis tulis. Sebenarnya tidak berat, hanya sedikit kurang tepat.

Cerita #SAH sendiri meluncur seperti tak memiliki outline, terus saja berjalan. Sehingga terdapat cerita yang tiba-tiba hadir dan kemudian hilang, tanpa penjelasan. Pengarapan yang kurang matang. Menilik jam terbang penulis, mungkin bisa dipahami.

Sepanjang membaca #SAH aku dibuat greget. Kisah Dyta dan Diers ini manis, romantis serta komedi. Namun, dibagian akhir airmata  harus jatuh mengikuti rasa kehilangan yang dialami tokoh utama.

Tokoh-tokoh sampingan sendiri tak terlalu banyak dieksplore. Termasuk Dania dan Dirga, yang kemunculannya akan sangat menjadi konflik, namun kemunculan mereka hanya sekedar singgah saja. fokus utama masih seputar hubungan Dyta dan Diers yang rumit. Pernikahan Kontrak kemudian menjadi Pernikahan yang SAH. setelah itu bergulir tanpa aba-aba tentang penyakit Diers, yang awalnya Tumor kemudian menjadi kanker.

Tata bahasa dalam #SAH masih banyak yang perlu diperhatikan. Terutama penggunaan imbuhan "-nya". banyak yang kurang tepat, terutama pada nama. Misal, Dytanya, Diersnya, dll. Bahkan hal ini sering kali muncul dalam novel. Pembaca sangat terpuaskan. Selain itu, imbuhan "-nya' juga tak segan-segan membombardir kalimat, bahkan paragraf. Dalam satu kalimat, imbuhan "-nya" hadir lebih dari tiga kali. Bisa dibayangkan dalam satu paragraf. Untuk masalah kesalahan tulis merupakan hal yang wajar.

Untungnya,  kisah ini seru. Sehingga akan sangat menyenangkan jika kesalahan-kesalahan kecil itu dapat diperbaiki. Makin tampil prima nantinya.

Pemberian nama yang menarik dan unik. Termasuk asal usul namanya, sangat remaja. Bahkan jika dibandingkan dengan umur karakter. Sifat, keren, kebiasaan si tokoh suka keren. Diers suka makan kangkung, bahkan setiap hari. Mungkin manusia normal tidak akan sanggup seperti Diers, bosan pasti akan menyerang. Apalagi setiap hari sepanjang hidup. Tapi untuk kesehatan, semua itu bisa saja terjadi. terlebih lagi terinspirasi tokoh kartun favorit "Popeye". Eh, Bayam atau kangkung ya?

Dyta yang mampu menghabiskan 1 lusin kue, bahkan jutaan rupiah dikeluarkan hanya untuk membeli kue. Tidak ada yang salah, tapi alangkah baiknya jika hal kecil seperti ini dipikirkan dengan lebih baik lagi.

Kembali lagi, ini hanya fiksi. Apapun bisa terjadi, yang mustahil bisa menjadi nyata. keajaiban itu ada dan ajaibnya novel ini benar-benar menyita perhatian pembaca.



covernya menarik, cerah paduan merah muda dan biru. Dua tokoh yang digambarkan sendu berdiri diantara judul dengan font besar. latar tempat samar-samar nampak dibelakang. awalnya aku menyangka si tokoh perempuan berjilbab. tapi, disepanjang novel tidak ada satu adeganpun ditampilkan si tokoh utama berjilbab. Eh, atau aku salah lihat? Karena si tokoh utama memakai payung, bisa jadi itu sebuah syal.
Harapan dan Angan dua hal yang diinginkan ada dalam novel ini. Sebuah harapan untuk selalu bersama melewati takdir yang sedikit tak berpihak.  Angan untuk hidup lebih baik. apapun itu, cerita akan selalu berperan sebagai pengingat. sepelik apapun, semanis apapun dan seberat apapun hidup akan terus berjalan hingga menemui titik akhirnya.




 




Komentar

Posting Komentar

Popular Posts