[RESENSI BUKU] FLOW IN YOU - KANIA

Data Buku

Judul Buku : Flow In You
Penulis : Kania
Penata isi : Gun
Penerbit : PT Grasindo
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : vi + 292 Hlm

 

 

~ B l u r b ~


Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan Kakaknya selalu khawatir karenanya.

Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan bangak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat Allexa, tahu bahwa Allexa memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kompetisi piano, ia dan Okka justru memaksanya untuk menjadi pemain keyboard untuk Four yg akan mengikuti kompetisi musik yg diadakan oleh School Art. Mereka membutuhkan seorang pemain keyboard. Akhirnya, meski terpaksa ia menjadi pendukung dalam Four sebagai pemain keyboard.

Di saat yg bersamaan, kemunculan sosok Davine di sela-² latihan Four, membuat Allexa benar-² kesal bahkan muak. Davine selalu mengatakan kalau permainan keyboard-nya begitu mendominasi. Four tidak akan menang jika Allexa tetap menjadi pemain keyboard-nya. Namun, sebaliknya, Davine selalu memaksa Allexa untuk berlatih piano. Bahkan diam-² ia mendaftarkan Allexa sebagai peserta dalam kompetisi musik School Art sebagai pemain piano

Sedikit demi sedikit Allexa merasa ada perubahan dalam permainan pianonya. Sejak pertemuannya dengan Davine, ia merasa memiliki alasan untuk kembali menekuni piano. selanjutnya kompetisi piano Allexa berlanjut pada kompetisi yang lebih besar dalam kompetisi YMI, young Music Indonesia.



Membaca blurb-nya, sedikit banyak akan mengungkap jalan cerita. Apalagi, novel ber-cover sangat manis ini menarik siapa saja yang melihatnya.

Kisah-kisah remaja seperti ini memang perlu untuk dijelajahi.

~ A k u • S u k a ~

"Apapun itu, daripada memaksakan hal yang tidak sejalan dengan hati kita, lebih baik tidak sama sekali." (Hlm 65)

Musik, menjadi tema pokok dalam buku ini. Menarik, dengan premis yang biasa dengan eksekusi yang tepat.

Flow in You, bercerita tentang Allexa dengan piano-nya. Petunjuk di cover dan blurb belakang buku sudah sangat-sangat memberikan gambaran nyata dari buku ini.

Mungkin bagi orang awan yang tak suka membaca, akan merasa biasa saja. Karena greget cerita itu tak disamarkan atau ditutup-tutupi. Semua terbuka begitu saja. Tapi, tetap saja kejutan dan misterinya tetap ada. Jadi, jangan pernah anggap sepele. Bacalah sampai tuntas, baru berpendapat. Agar tahu, seperti apa dan bagaimana.

Alurnya memang sedikit lambat, namun dialog²nya terkesan terburu-buru. Kelambatan alurnya jadi tersamarkan. Hal ini, membuktikan bahwa apa yang tidak sempurna akan menjadi sempurna karena ketidaksempurnaan itu. Pembaca akan beradu bersama alur yang ritmenya naik turun seperti tangga nada. Berjejer bersama not² balok, dentingan piano.

Setting cerita memang di Indonesia, tapi..? *dari tadi banyak tapinya ya? Hehehe
Nuansa Jepang itu menyelip dibeberapa bagian. Mulai dari pemberian nama tokoh, hingga beberapa budaya pop yang dihadirkan.

Kalau film, mungkin bisa disebut sebagai film musical. Kalau novel? Novel musical ya? Tinggal bonus CD musik saja ini. Jadi komplit.


~ A k u • B e r h a r a p ~

"Ingat ini adalah kompetisi. Menang kalah itu biasa, yang penting perjuangannya." (Hlm 110)

Aku harap akan ada versi revisi untuk buku ini. Ya, sayang sekali kalau buku ini berakhir begitu saja. Eh, tidak ada yg salah dengan cerita. Alur, premis, tema dan lainnya. Hanya saja, akan lebih baik lagi dengan adanya pembenahan dibagian teknik. Apa itu?

Hem, lebih mudahnya selami buku ini.

Gaya penulisan menarik. Ringan khas remaja. Aku yang sudah bukan lagi remaja. Ikut terhanyut dan memutar lagi kenangan masa-² remaja. Memori itu berputar-putar seperti pita kaset dari side A dan side B bergantian. Tanpa merasa bosan. Hingga pitanya kusut kemudian menyesal, merenung, dan tersadar. Semua itu telah berlalu.

Penulis berhasil membawaku bernostalgia saat SMA.

Sayangnya, literasi budaya musik tanah air kurang mendapat ruang di sini. Akan lebih baik lagi jika hal itu mendapat porsi lebih besar. Aku tak bisa membayangkan apa jadinya. Pasti akan sangat-² hebat. Begini saja sudah hebat, dengan polesan yg lebih rapi dan padat tentunya.

Aku suka bangunan karakternya. Pilihan² si tokoh utama. Bahkan detail pengenalan setiap tokoh yg memiliki pola yg sama.

~ A k u • M e r a s a ~


Aku rasa kisah cinta remaja, penuh warna merah muda akan mendominasi dalam buku ini. Ternyata, bukan seperti itu. Fokus utama tentang mimpi, cita-cita, dan kompetisi. Tentang musik tentunya. Cinta-cintaan ala remaja itu hanya sebagai pemanis saja. Memang remaja tak lepas dari "cinta" tapi bukan sebuah keharusan bukan?

Hingga akhir halaman, semua tentang musik. Banyak sekali hal menarik yang aku dapat di sini. Setiap hari, hidupku tak jauh-² dari musik. Tapi, seperti apa musik itu, terkadang luput. Dari buku ini, jadi sedikit tergugah. Ternyata musik tak sesederhana itu.

Dalam hidup juga tak jarang bergelut dengan yang namanya persaingan. Persaingan dalam segala hal. Mulai dari menonjolkan diri sendiri, merasa paling hebat dan lain-²nya. Melalui karakter utama dalam buku ini, penulis ingin menyampaikan sesuatu yg sering terjadi itu. Melalui sebuah kompetisi. Kompetisi musik. Nilai-nilai sederhana namun juga mengena. Gambaran nyata itu tertulis dengan gaya yang ringan. Mudah dicerna.

Bangunan karakternya menarik. Mereka punya porsinya masing-² untuk menjadikan buku ini utuh. Sayangnya, terlalu banyaknya karakter sehingga menjadikan karakter-² itu menumpuk. Mereka saling berebut mengambil hati pembaca. Berkompetisi tentunya. Sehingga pembaca akan menemukan beberapa lubang kecil yg belum tertutup.
  

~ A k u • P i k i r ~

Beberapa buku remaja akhir-² ini selalu di penuhi dengan karakter-² nakal. Entah itu "Bad Boy" atau "Bad Girl". Seolah-oleh karakter-² seperti ini adalah karakter yang pas mencerminkan keadaan remaja sekarang.
Masa putih abu-abu yang tak akan terulang untuk kedua kali. Berjalan lurus, sepertinya pilihan buruk. Sehingga "nakal" menjadi hal wajar. Tapi, nyatanya!! Tidak semua yg "nakal" itu menarik. Terkadang yg biasa-² saja mampu mencuri hati.

Begitu juga dengan buku ini. Sosok "nakal" itu tidak ada. Tapi, performanya kuat tak kalah dengan yg memakai embel-² "nakal".
Ya, kalau sifat yg agak dingin, judes, jutek, dan yg lain-² itu tidak bisa dilupakan. Mereka akan memberikan rasa manis dan warna dalam kisah remaja. Begitu juga dalam buku ini, konfliknya pun tak jauh beda. Awalnya benci, kemudian suka.



Aku pikir, penulis memang ingin keluar dari jalur cerita remaja yg sedang marak. Hasilnya sebuah kisah remaja penuh mimpi, musik dan kompetisi.

Eksekusi ceritanya cukup berhasil. Meskipun beberapa bagian terlihat kurang halus. Konfliknya meledak-ledak. Dengan pembocoran misteri yg diciptakan untuk memulai konflik baru. Akhirnya konflik yg muncul berakhir dengan baik. Bukan tipe konflik yg muncul dan terus muncul sampai di ujung baru dijabarkan semua.

Aku sangat merekomendasikan buku ini, untuk kamu yg mulai bosan dengan kisah nakal-nya remaja. Seperti memberikan angin segar, saat mata mulai lelah. Hal baru, yg patut untuk dicoba.




 


Komentar

Popular Posts