[RESENSI BUKU] CLOUD ABOVE MY BED – MALASHANTII



DATA BUKU

Judul Buku : Cloud Above My Bed
Penulis : MalaShantii
Penyunting : M. L. Anindya Larasati
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : vi + 240 Hlm




Rayya tak pernah terlalu memedulikan suaminya, Gandhi, selama dua tahun menikah ini. Buatnya, merevisi naskah novel lebih penting. Tugasnya hanya membuatkan secangkir kopi untuk Gandhi sebelum berarangkat. Awalnya Gandhi tak keberatan, sampai ia berkenalan seorang wanita.

Di situlah semuanya berawal.

Rayya meminta cerai. Gandhi akan meluluskannya jika Rayya berkelakuan baik sebagai istri. Selain pandai memasak, Rayya mulai ahli menghitug pengeluaran bulanan. Bagi Gandhi, kini Rayya mendekati kata sempurna.



~ T E N T A N G • B U K U ~

Bagaimana jika apa yang kamu tulis, kamu pikirkan benar-benar terjadi dalam kehidupan rumah tanggamu?

Rayya seorang penulis novel memutuskan untuk menerima pinangan Gandhi. Rayya tahu bahwa Gandhi seorang "player", tapi dia percaya bahwa Gandhi bisa berubah.
Selama dua tahun pernikahan mereka, Rayya lebih memedulikan revisi naskah novelnya, daripada Gandhi, suaminya. Gandhi tak keberatan akan hal itu. Toh, Gandhi sendiri belum menemukan rasa terhadap istrinya. Namun, semuanya berubah. Wanita lain masuk kedalam kehidupan mereka. Rayya mendapati Gandhi berselingkuh.
Rayya merasa dikhianati. Dia meminta cerai terhadap Gandhi. Gandhi hanya meminta Rayya, jika ingin bercerai, dia harus menjadi seorang istri yang baik. Tidak hanya membuatkan kopi setiap pagi dan menemaninya.

Rayya menyetujui permintaan Gandhi. Dia mulai belajar memasak, dan mengurus rumah tangga dengan baik. Meskipun dia merasa muak setiap kali mengingat perselingkuhan Gandhi.

Apakah Gandhi benar-benar meloloskan keinginan Rayya untuk bercerai? Sementara Gandhi merasakan sesuatu yang aneh terhadap Rayya? Apakah itu sebuah cinta?
Apakah Rayya tetap menginginkan cerai setelah dia berhasil meraih mimpinya menjadi penulis terkenal dan menjadi istri yang sempurna?

•••
Seperti sebuah buku tak proporsional dan terlalu dipenuhi narasi, apa sebuah pernikahan memang selalu membosankan seperti ini? (Hlm 22)
•••

Ternyata apa yang ditulis oleh Rayya, benar-benar terjadi dalam kehidupannya. Apakah rumah tangganya akan berakhir sama seperti dalam naskah novelnya? Atau dia akan mengubah akhir ceritanya sendiri?

~ Y A N G • A K U • S U K A ~

Novel ini mempunyai premis cerita yang menarik. Plot ceritanya lembut, dengan tema yang mungkin sudah biasa.

Perselingkuhan dalam rumah tangga kerap terjadi. Sebab akibat dari masalah yang timbul pun acap kali tak jauh berbeda. Hebatnya, penulis bisa meraciknya dengan pendekatan nyata yang kuat.

Sudut pandang orang ketiga, lebih fokus ke sisi tokoh utama perempuan. Meskipun begitu pembangunan karakternya sangat kuat. Narasi yang padat dengan dialog yang cukup pas. Pengambaran setting cerita tak terlalu detail, namun pembaca bisa menerka dengan mudah.

Di sini, Rayya digambarkan sebagai perempuan yang terlalu ambisius dalam mengejar karirnya sebagai penulis. Sementara Gandhi, profesinya sebagai aparat negara sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan Rayya. Sayangnya Rayya tak terlalu peduli dengan Gandhi!

Sedangkan Gandhi tampil sempurna sebagai tolak ukur suami yang baik.

Konfliknya sendiri tidak terlalu berat, penyelesaian masalahnya pun mudah. Langkah demi langkah menuju akhir cerita sangat mulus.

•••
"Sinetron mendapat inspirasi dari kisah nyata. Terkadang sebaliknya." (Hlm 82)
•••

~ Y A N G • A K U • H A R A P ~

Cerita yang menarik, tidak hanya mampu membangkitkan emosi pembaca, larut dalam cerita. Namun juga mampu membuat pembaca memecahkan masalah. Ikut berpikir dan mendapatkan pencerahan.

Gaya bahasa dan pemilihan kata yang tepat menjadikan novel ini sangat mudah di cerna. Khas penulis yang memang jago meramu kisah fiktif seolah benar adanya.

Ada beberapa yang mungkin perlu aku garis bawahi dalam novel ini. Kemunculan beberapa tokoh yang masih perlu dijabarkan lebih rinci.

Sosok Diara yang menjadi kunci dan konflik utama cerita ini, belum mendapatkan porsi yang tepat. Kemunculanya singkat dan membuat greget cerita. Begitu juga Fendi, seorang editor sekaligus teman dari Rayya, si tokoh utama. Aku merasa, akan semakin membuat sewot pembaca, jika Fendi yang memang memiliki rasa terhadap Rayya mendapat tanggapan yang serius. Apalagi, terang-terangan Fendi menyatakan suka terhadap Rayya. Mungkin akan semakin komplit, konflik yang terjadi.

Akan sangat menyenangkan jika Fendi masuk dalam kehidupan Rayya. Sehingga kesabaran Gandhi akan semakin teruji. Begitu juga pilihan-pilihan Rayya yang akan membuatnya semakin bimbang.

Satu lagi, aku berharap penulis lebih mengeksplore setting cerita, dengan penggunaan dialog yang lebih medok lagi. Ya, Setting cerita di Surabaya. Jelas akan lebih terasa jawa timuran-nya.

•••
"Karena aku mencintai dan memercayai dia. Seutuhnya. Sepenuhnya." (Rayya, Hlm 115)
•••

~ Y A N G • A K U • P I K I R K A N ~

Gandhi memang menikahi Rayya bukan atas dasar cinta. Tapi, sikap Rayya pun tak bisa disalahkan. Sebab akibat itu selalu ada. Tapi, apakah konflik dalam rumah tangga selalu perihal orang ketiga. Tidak, menurutku masih ada konflik-konflik lain. Saat menyantap novel ini, aku berusaha memposisikan diriku sebagai Rayya. Namun, aku selalu gagal. Aku cenderung menyukai sifat Gandhi yang penuh kesabaran. Seandainya aku menjadi Gandhi! Hehehe,..

Beberapa sifat dari Rayya membuatku jengkel. Terlebih lagi keegoisannya saat tak pernah mau mendengarkan penjelasan dari Gandhi. Aku merasa masih banyak yang harus diperbaiki di sini.

Diksi yang masih sering salah sasaran. Ya, aku mendapati beberapa kalimat yang tak tersusun rapi. Meskipun tak ada masalah dengan hal itu. Bantuan narasi yang tampil prima dengan dialog serta "ucapan dalam hati" yang mudah dipahami. Menjanjikan novel ini, bisa disukai oleh pembaca.

Jika dalam sinetron akan ada adegan si tokoh, dengan permainan mimik muka dan suara yang entah muncul dari mana. Yakin lah, dalam novel ini pun ada. Dan berusahalah membayangkannya. Karena akan sangat mudah sekali masuk dalam jalinan cerita.

~ A K U • M E R A S A ~

Ini merupakan novel pertama dari penulis yang baru pertama juga aku baca. Namun, meskipun pertama kesan yang aku dapatkan cukup menjanjikan buatku bisa membaca tulisan dari penulis yg sama.

Banyak sekali pelajaran baru yg aku dapat pelajari. Terutama tentang kehidupan berumahtangga.

Alur memang berjalan pelan, begitu juga akhir cerita yg mungkin sedikit dipaksakan. Nyatanya, saat membabat habis novel ini tak membuat pusing kepala dan bertanya-tanya. Semuanya berjalan sesuai dengan takdirnya.

Kisah Rayya dan Gandhi yang manis, pahit dan rasa-rasa lainnya. Menjadi sebuah pengingat bahwa semua pasti memiliki pilihan dan pilihan itu akan penuh uji. Hanya untuk mengetahui seberapa kuat bertahan. .
Kadang manusia sering lupa dengan apa yang telah mereka miliki. Hingga sering kali tak bisa melihat dengan baik. Amarah dan emosi menjadi raja, dan akhirnya keputusan salah tercipta. Berujung penyesalan dan kesedihan. Di saat itu, hanya orang-orang pilihan yg sanggup bertahan. Seperti Gandhi yg terus berusaha menjaga Rayya, hingga Rayya menyadari satu hal pasti.

Aku sangat menyarankan kamu-kamu buat baca novel ini. Meskipun untuk usia 18+ tidak ada adegan yg berbahaya, masih aman untuk dikomsumsi.

Komentar

Popular Posts