Mengungkap Kisah Kehidupan Pak Habibie

[Resensi Buku] SAYA:Bacharudin Jusuf Habibie – A. Makmur Makka
 

Data Buku
Judul : SAYA:Bacharudin Jusuf Habibie
Penulis : A. Makmur Makka
Penyunting : Indriani Grantika, A. Makmur Makka
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit :  2021 cet I
Tebal Buku : x + 491 Hlm
 
~ T e n t a n g • B u k u ~
 
•••
Bacharuddin Jusuf Habibie adalah salah satu tokoh kebanggaan masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai sosok sarat prestasi. Begitu banyak pengalaman beliau yang dapat dijadikan sumber inspirasi: bagaimana beliau mengukir prestasi dan menyikapi penghinaan, membangun keluarga, meniti karier yang cermelang, mengembangkan teknologi, dan lain sebagainya. Namun, tak banyak orang dapat mendengar secara langsung penuturan beliau mengenai "perjalanan" yang ditempuh sebelum menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di tanah air.
 
Dalam buku yang disusun berdasarkan wawancara selama 10 hari berturut-turut ini, B.J. Habibie menuturkan mengenai sisi-sisi lain dalam kehidupannya--pengalaman-pengalaman berharga dan perjuangan yang beliau lalui sebelum menjadi Bacharuddin Jusuf Habibie yang kita kenal saat ini.
•••
 
Kisah kehidupan Pak Habibie memang sudah tak asing lagi. Banyak buku, film dan lainnya yang berusaha mengabadikan sosoknya. Tapi, apakah buku ini akan sama dengan buku-buku yang sudah beredar?
Sang penulis, meramu buku biografi Pak Habibie ini dengan sangat hati-hati. Kisah yang belum terungkap itu semua ada di sini.




~ A k u • S u k a • & • H a r a p ~
 
Membaca buku ini seperti membaca catatan harian. Diceritakan dengan narasi panjang minim dialog. Pak Habibie seperti hidup dan membacakan kisahnya. Benar-benar terkesan nyata. Alurnya memang tidak beraturan, tapi punya garis waktu yang tepat.
 
Habibie kecil yang ambisius dalam mengejar cita-citanya, juga bagaimana janji yang dia ucapkan itu harus terpenuhi dijabarkan dengan sangat epik. Sekali lagi pembaca akan merasakan getaran yang luar biasa. Seperti berdialog empat mata secara langsung dengan Pak Habibie.
 
Ramuan diksinya tepat, sudut pandang yang dipakai tepat, begitu pula gaya bahasa yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Di awal-awal halaman akan dibawa untuk mengenang Habibie kecil hingga remaja. Kemudian, seiring tebalnya halaman, cerita terus bergulir sesuai garis waktunya.
 
Namun, aku sedikit berharap akan sedikit revisi. Sebab aku masih menemukan "feel" seperti membaca koran harian. Bahasa yang digunakan sangat baku. Konflik berada diujung depan dan belakang. Intrik-intrik dipertengahan cerita, seolah-olah memperpanjang durasi. Sehingga akan sedikit membawa rasa kantuk.
 
Selain itu beberapa istilah asing yang tak aku tahu bertebaran sepanjang halaman. Aku berharap akan ada catatan kaki yang akan menjelaskan akan hal itu. Tidak semua orang tahu, dan pastinya ingin tahu lebih banyak. Buku ini bisa menjadi sumber informasi yang akurat, sayangnya fokus cerita sangat melebar sehingga pembaca seakan dipaksakan untuk mencerna semuanya dalam sekali mendayung.



 
~ A k u • P i k i r • S a t u • H a l ~
 
Buku ini memang cukup tebal. Namun sangat mudah untuk dicerna. Apalagi buat pembaca yang memang sudah terbiasa membaca kisah dengan konflik yang nyata tak dibuat-buat. Memang jika diperhatikan, buku ini hampir sama dengan apa yang sudah ada. Tak jauh berbeda dengan versi film, meskipun bukan adaptasi film. Lebihnya, di sini lebih lengkap, seperti kumpulan beberapa buku yang dibundel jadi satu.
 
Aku pikir, fokus hanya satu. Rupanya, semua aspek kehidupan Pak Habibie dijabarkan di sini. Awal mula, cita-cita, pesawat, presiden dan dunia politik juga. Oh, aku memang mendapatkan paket yang komplit. Sehingga aku tak perlu referensi lain tentang Pak Habibie.
 
Namun, aku sangat menyayangkan beberapa hal. Seperti beberapa pengulangan cerita dan detail yang terus diulang. Memang hal ini diberikan agar semakin menyakinkan pembaca. Namun justru dengan pengulang, menjadikan pembaca merasa dejavu, lebih-lebih beberapa adegan yang sudah tak asing lagi buat pembaca. Seakan-akan memberi beban. Tapi, itu tak ada artinya sebab selipan foto-foto nostalgia memberikan nuansa yang berbeda. Seakan pembaca melewati masa dan menyusup ke dalam dunia di mana Pak Habibie menghabiskan waktunya.
 
Cendekiawan yang punya otak berlian ini memang layak untuk di idolakan. Sosoknya yang kharismatik akan selalu terkenang.
 
Aku sangat menginginkan kamu untuk sekali-kali membaca buku ini juga.
 

Komentar

Popular Posts