[RESENSI BUKU] WALK ON MEMORIES - VIE ASANO

DATA BUKU

Judul Buku : Walk On Memories
Penulis : Vie Asano
Penyunting : Tri Saputra Sakti
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : 272 Hlm

 

 

~ T e n t a n g • B u k u ~


Bagi Asha, terpilih menjadi salah satu wakil SKY Project dalan proyej tender terbatas Revitalisasi Kawasan Kota Tua adalah hal yg dia nanti-nantikan. Selain bergengsi, tender itu juga diikuti oleh perusahaan kompetitor yg ingin dia kalahkan sejak lama. Namun, kenapa dia harus berpasangan dengan Aaron--si player?


Bagi Aaron, mengerjakan proyek Revitaoisasi Kawasan Kota Tua merupakan pekerjaan yg sangat sulit karena dia harus bekerja sama dg Asha, perempuan angkuh yg sempat ditaksirnya. Namun, dia tidak bisa mundur kalau masih mau bekerja di SKY Project.

Sikap Asha yg angkuh dan sikap Aaron yg kekanakan membuat keduanya tidak bisa mengakui bahwa ide mereka sama-² bagus. Mereka saling menebar jebakan agar gagasannya yg menjadi ide utama proyek. Namun, setelah sepakat mengolaborasi gagasan mereka, Aaron memilih mundur dari proyek dan menghilang tanpa kabar.

Sebenarnya apa kesalahan Asha? Kenapa Aaron sampai memilih untuk menghilang? Apakah mereka akan tetap bisa bekerja sama dan memenangkan proyek tender tersebut? Dan apakah ternyata salah satu dari mereka justru jatuh cinta?




~ A k u • S u k a ~

"Perempuan baik tidak akan mengambil milik orang lain dan perempuan baik-baik tidak akan membiarkan dirinya jadi orang ketiga, apa pun alasannya." (Hlm, 116)

Premisnya mengemaskan dan manis. Alur maju mundur dengan tatanan yg halus. Hampir tak memiliki lubang plot, atau memang tidak ada. Perjalanan plotnya mulus, semulus jalan raya yg baru di aspal. Hehehe,.. untuk kerikilnya, pasti ada dan itu instrik cerita yg menarik.

Temanya sendiri sedikit mengangkat cinta terlarang dan terpendam. Melalui karakter Asha yg sedikit galak, ambisius, dan memiliki tingkat kepercayaan diri di atas rata². Juga Aaron, si Player yg ternyata punya sisi lain. Masa lalunya yg membuat Aaron harus berubah. Sifatnya yg kekanak-kanakkan berbanding terbalik dengan Asha. Salman, si misterius yg sempurna. Di sini, dia tampil mengesankan dengan segala apapun yg dia sodorkan. Pemilihan nama karakter yg tepat dan pas, menjadikan cerita makin bisa diterima. 


Untuk gaya bahasa dan penulisannya sendiri aku tak menemukan kendala. Lugas dan padat. Setiap paragraf tersaji kata-² yg tak berlebihan sehingga mudah dicerna. Pemilihan kata yg tepat, dan tak terlalu banyak menggunakan istilah-² berat makin memantapkan buku ini.

Meskipun termasuk perkenalan pertama dengan penulis dan #Metropop, aku tak mendapatkan kesulitan sama sekali. Aku sangat suka. Adegan dewasanya pun, masih dalam tahap wajar.

~ A k u • H a r a p ~


"Pengalaman hidup mengajarkan kepadanya kalau sahabat perempuan selalu berpotensi menusuk dari belakang dan sahabat laki-laki biasanya punya motif lain saat mendekatinya." (Hlm, 100)

Buku ini memang terdapat adegan dewasa, masih dalam tahap yg sangat wajar. Setidaknya buat pembaca yg sudah berumur 17 tahun ke atas. Aku sendiri tak mempermasalahkan hal itu, ada atau tidaknya adegan dewasa, #WalkOnMemories telah memiliki cerita yg memikat.

Bangunan karakternya yg bisa menimbulkan rasa cinta. Pembaca akan tergila-gila dg karakter dalam buku ini. Setidaknya untuk pembaca yg punya tingkat ke-bucin-an yg tinggi. Aku sendiri menyukai hal itu, dg begini sosok fiksi itu seperti menjelma dan terwujud jelas di depan mata pembaca.

Iramanya sendiri stabil, naik turunnya tak membuat jantung kelelahan. Dengan konflik yg cukup membelokkan cerita. Ya, terdapat kejutan di akhir yg sepertinya tak akan disangka-² oleh pembaca. Sayangnya, fokus cerita jadi sedikit terabaikan. Sebab, hal utama yg harus diselesaikan jadi terkesan diduakan. Ya, aku sangat berharap konflik tentang orang tua Asha mendapat perhatian lebih, sejak awal sepertinya menyisipan kisah ini, cukup pelik namun di akhir terkesan biasa saja. Eksekusinya memang tak menimbulkan cedera.

~ S a t u • H a l ~

"Dia boleh saja terjatuh berkali-kali, tapi dia harus bisa melompat lebih tinggi lagi setelahnya." (Hlm, 230)

Awal membaca buku ini terasa seperti membaca buku terjemahan, sensasinya hampir sama meskipun jelas-² bukan buku terjemahan. Bukan karena bahasanya yg kaku, tapi rasa yg tercipta hampir, sangat hampir menyamai buku terjemahan. Aku suka dan tak mengalami kendala. Terlebih lagi gaya penulisannya yg mulus dan tak monoton. Sederhana namun mengena, terlebih lagi unsur kimia yg terpercik antara Asha, Aaron dan Salman benar-² menimbulkan suatu ramuan cinta yg ampuh, seampuh ramuan cinta Dewa Amor.

Sudut pandang orang ketiga, semakin membuat pembaca mudah memahami apa yg dirasakan setiap tokoh, meski porsi terbanyak tetap saja Asha. Untuk Salman sendiri, tidak begitu banyak ditonjolkan, tapi sekali muncul, si Salman berhasil mengaduk-aduk perasaan pembaca menggunakan pengaduk semen.

Dunia Arsitektur menjadi topik utama buku ini, dan aku rasa memang fokusnya pun seputar profesi ini. Namun, sayang masih tak tergali dg baik, masih serba tanggung. Banyak informasi yg harusnya ada, tapi teralikan. Mungkin memang penulis tak begitu menyorot hal ini, dan itu sah saja. Toh, nyatanya kenikmatan saat menghabiskan buku ini sungguh membuat pembaca ketagihan dan ingin lagi. Pengalihan yg sempurna jelas ada pada alur cerita.

~ A k u • P i k i r ~


"You may look fine but you're not." (Hlm, 125)

Aku rasa ini perkenalan yg menakjubkan dengan buku #MetroPop. Aku mendapatkan semua yg aku inginkan. Kisah cinta, romantisme, profesi Arsitektur, *sst,. Dulu aku bercita-cita jadi arsitek, keluarga, persaingan, penghianatan, dan juga pilihan-² hidup. Ini merupakan paket komplit. .
Konfliknya sendiri tak berbelit-belit, tak membuat perut melilit. Tapi, sangat sulit untuk dilupakan begitu saja. Benar-2 meresap hingga keakar kepala. Apa yg disampaikan penulis untuk pembaca terserap dengan baik.

Pembaca akan merasa mendapatkan dongeng dewasa yg menenangkan tentu saja. Tak membuat pembaca menguap hingga terlelap. Intinya, pembaca akan tetap berada dijalurnya. Menelusuri jalinan kisah tiga tokoh utama dengan pesonanya masing-2 ini.

Aku suka Asha, cara berbicara Aaron, dan kemisteriusan Salman.

Pemilihan judul yg tepat, bahkan aku masih menerka apa maksud pemberian judul #WalkOnMemories, padahal jelas-² di awal telah dipaparkan. Pembaca harus memecahkan teka-teki untuk mendapatkan harta karun. Dan harta karun itu adalah akhir kisah manis buku ini.




Penyuka #MetroPop pasti tergila-gila, penyuka kisah cinta Romance akan meleleh seperti es kepanasan. Dan, orang yg baru berkenalan dg #Metropop sepertiku akan menempatkan buku ini dalam daftar bacaan menyenangkan dan patut diperhitungkan.

Komentar

  1. AJO_QQ poker (k)
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!! :d
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856 ;-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts