[RESENSI BUKU] PEONY'S WORLD - KEZIA EVI WIADJI

DATA BUKU

Judul Buku : Peony's World
Penulis : Kezia Evi Wiadji
Penyunting : Jia Effendi
Penerbit : Bhuana Sastra
Tahun Terbit : 2019 (Cover Baru)
Tebal Buku : 236 Hlm

 

 

~ T e n t a n g • B u k u ~

"Mimpi buruk akan tertahan dan hilang seiring munculnya sinar fajar pertama. Sedangkan mimpi baik akan lolos melalui lubang tengah-tengah lingkaran."
Sejak kecil, Peony memiliki "bakat istimewa" yang membuatnya mampu menginjak di dua dunia nyata dan dunia ciptaannya. Bakat istimewa yang awalnya menimbulkan kesulitan ini, lambat laun membuat hidup Peony lebih berwarna.

Jovan, laki-laki yg membuat hidup Peony bukan hanya berwarna, tetapi terasa sempurna. Hingga sebuah kecelakaan maut merenggut Jovan dari sisinya.

Secara mengejutkan Jovan muncul di dunia ciptaan Peony. Sejak saat itu, hidup Peony tak lagi sama. Keberadaan Jovan di dunia ciptaannya menuntun Peony ke sebuah buku tua, kisah keramat, dan sosok mengerikan yang mengincar nyawanya. Mengetahui hal itu, Jovan mati-matian melindungi, bahkan rela terpenjara di dunia ciptaan Peony hanya untuk menyelamatkan gadis itu.

 

Bagaimana setelah membaca blurb di atas? Masih juga tak mempercayai fantasi remaja lokal? Percayalah keseruan memasuki dunia ciptaan si Peony, eh.. penulis ini tak kalah seru dengan fantasi lain.

Buku ini, tak hanya mengajak untuk berhalusinasi dg dunia khayalan. Tapi juga akan mengikut sertakan kamu dalam kehidupan manis remaja.

~ A k u • S u k a ~

"Kadangkala kejahatan yang menemukan kita, meskipun kita telah menjaga diri dengan baik." (Hlm 105)

Cerita Fantasi remaja lokal, masih sangat sedikit di Indonesia. Jumlahnya pun bisa dihitung jari. Tapi, seperti apa standar fantasi remaja lokal yg bisa di terima? Apakah akan punya rasa seperti Harry Potter? Jawabnya tidak. #PeonysWorld punya jalannya sendiri, antimainstream dan terobosan baru di dunia literasi.

Keunggulan buku ini tentu saja, alurnya yg epik dengan gaya penuturan yg lugas dan mudah dipahami. Selain plot yg menarik, jalannya cerita yg halus dengan narasi² singkat penjelas cerita yg sangat mendekati dunia nyata.

Jalinan ceritanya sendiri punya kehalusan yg mampu mengiurkan pembaca, membuainya hingga melayang bebas ke dunia penuh khayalan. Premisnya sendiri cukup sederhana, seorang gadis memiliki kemampuan khusus untuk berpindah tempat ke dunia ciptaannya sendiri. Dunia magisnya sendiri tidak terlalu kental, bahkan asal usul keajaiban yg dimiliki si peran utama tak dijabarkan dg jelas. Tapi, tetap saja menyajikan suatu petualangan yg menyenangkan. 

Karakter yg terbangun, tangguh dan berhasil mengoyak hati pembaca. Peony tampil gemilang. Begitu juga, peran pendukung, Lola yg tampil komedi memberikan warna yg berbeda. Kisah cinta yg menyelip di antara jalinan fantasi ini memberi penekanan yg indah. Di sisi lain, cerita melankolis menjadi instrik dan duri yg menjadikan buku ini luar biasa.

Hebatnya lagi, eksekusi cerita yg mumpuni menjadikan fantasi remaja ini, nyaman untuk dinikmati.

~ A k u • H a r a p ~

"Aku nggak percaya ada orang yg dilahirkan menjadi si baik atau si jahat. Menjadi baik atau jahat adalah pilihan orang itu sendiri." (Hlm 189)
Jika boleh berharap, aku ingin punya keistimewaan seperti Peony. Hehehe... *mengkhayal. Sebenarnya buku ini juga penuh khayalan dan aku tak menyangka penulis punya khayalan yg baik. Bahkan khayalannya sangat berbeda dg orang lain. Di satu sisi orang-² berlomba-lomba membuat cerita fantasi yg mirip dg cerita fantasi yg mendunia itu, tentang dunia sihir menyihir. Penulis menyuguhkan kisah fantasi yg bahkan pembaca pun tak bisa menentukan sebenarnya kekuatan Peony ini masuk kategori apa. Apakah kekuatan sihir, atau indera keenam, atau... pertanyaan-² itu sulit dijawab.

Kalau boleh meminta lagi, halaman buku ini dipertebal lagi. Sebab, bagiku belum terpuaskan seutuhnya hanya dengan 200 hlm. Aku ingin lagi dan lagi. Keseruan ceritanya membuatku tak ingin berhenti. Ingin berporsi-2 lagi. Apalagi sudah bukan rahasia umum kalau cerita fantasi selalu tebal dan berjilid-jilid.

Buku ini juga memiliki kelanjutan cerita. Dan, aku rasa memang harus. Meskipun diakhiri dg cara yg luar biasa, namun ada bagian yg menggantung. Bagian itu juga mencekik leher pembaca. Dan, aku ingin porsi penyelesaian masalahnya dibuat makin greget.

~ S a t u • H a l ~

"Nggak boleh menyalahkan diri sendiri. Itu akan meracuni hidupmu." (Hlm 120)

Ini merupakan kisah fantasi remaja. Jadi pastinya tidak jauh-jauh dari yg namanya cinta. Kehidupan remaja memang identik dengan warnanya yg ceria. Perilaku menuju kedewasaan itu terkadang tampak menarik. Seperti halnya dengan Peony, remaja SMA yg bisa berpindah tempat kemana saja yg ia mau. Kisah tragis, karena kehilangan orang yg dia sayang membuatnya terpuruk. Di sini, jelas sekali paduan antara fantasi dan romansa masa SMA itu menyatu dg baik. Meskipun aku bukan lagi remaja belasan tahun, dan harus berpura-pura berpikir seperti remaja, ternyata menyenangkan.

Sudut pandang orang ketiga, sangat membantu pembaca untuk menyelami cerita.

Intinya hanya satu, buang jauh-² bayanganmu akan sebuah kisah fantastik penuh sihir, atau petualangan menantang maut seperti fantasi dari luar negeri yg sudah menjamur itu. #PeonysWorld punya caranya sendiri untuk mengajak pembaca berimajinasi.

Jika aku punya kesempatan, aku ingin bertanya kepada si penulis, segila apa imajinasinya hingga memunculkan ide untuk membuat kisah Peony ini.

Sesuatu yg baru, rasa baru, dan fantasi baru.

Keseruan itu, kengerian itu, petualangan itu, hingga kesedihan yg membalur cerita menjadikan buku bercover menarik ini tak boleh dilewatkan begitu saja.

~ A k u • P i k i r ~

Aku pikir buku ini akan sangat mudah diterima oleh remaja, sebab premisnya yang menarik. Buku ini juga memiliki gaya dan ciri khas unik. Bukan hanya remaja, aku rasa penyuka buku fantasi akan menyukai buku ini.

Jika dipikirkan dengan baik, memang sedikit kurang masuk di akal. Dunia ciptaan Peony, juga penggunaan "Dreamcather" untuk melawan musuh. Tapi semakin konyol khayalan, makin menarik bukan? Karena ini bukan masalah besar, jika harus berhubungan dengan fantasi. Apapun bisa terjadi, dan apapun bisa diterima selama itu fantasi.

Penulis memiliki konsistensi yang patut diacungi jempol. Hangatnya keluarga, hingga indahnya persahabatan menjadi topik yang membayangi kisah fantasi ini. Sangat jarang sekali ada sebuah cerita fantasi yang memiliki berbagai macam ramuan. Dan ramuan itu tidak hanya cukup, tapi juga mampu membuat pembaca bertahan.

Pesan moral, dari buku ini juga tak bisa disepelehkan, tidak hanya mengajari seseorang untuk melwan ketakutan dari dalam diri, tapi juga menghadapi segala macam kehilangan. Mengajarkan banyak tentang dua sisi manusia, hitam dan putih. Baik dan Jahat itu selalu hidup berdampingan, rukun, dan akur. Jika terjadi perselisihan, maka sudah jelas siapa yg harus bertanggungjawab. Bukan si putih atau juga si Hitam. Tapi, cara pandang manusia dalam menilai.

Tanpa perlu berpikir panjang, buku ini akan berada dibagian rekomendasi buku paling layak untuk dibaca. Kerja yg luar biasa.