[RESENSI BUKU] BOA NOITE, AMOR! - HENNY SIMAMORA

DATA BUKU

Judul Buku : Boa Noite, Amor! (Selamat Malam, Cinta!)
Penulis : Henny Simamora
Penyunting : Yoana Dianika
Penerbit : PT. Widya Mora Berkat
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : xii + 224 Hlm

~ T e n t a n g • B u k u ~

"Ketika Cinta Menemukan Muaranya"

Bagi Melani, kesalahan Manuel tak termaafkan. Laki-laki asal Timor-Leste itu meninggalkannya begitu saja, hanya karena māe-nya tak sudi bermantukan orang Indonesia.

Melani tak memahami betapa sulit berada di posisi Manuel yang harus berdiri di antara dua orang yang sama-sama dikasihinya; māe dan Melani.

Hingga Leo pun datang mengisi hari-hari Melani. Namun ke mana sesungguhnya hati Melani tertuju?

Buku ini bercerita tentang Manuel, pemuda Timor-Leste yg jatuh cinta pada Melani, gadis Indonesia. Cinta mereka harus terpisah karena sejarah masa lalu dua negara yg kelam.

Boa Noite, Amor! Merupakan kelanjutan dari Boa Tarde, Senhor!

Aku sendiri belum baca buku sebelumnya. Tapi, aku masih bisa menikmati buku ini. Masih relevan kok. Sebab, ceritanya penuh kilas balik. Dan, bisa kok dibaca mulai buku ini. Sejak baca buku ini, rasa penasaranku makin membuncah. Dan semoga aku bisa baca buku sebelumnya.

~ A k u • S u k a ~

"Tidak adil rasanya harus hidup dalam sejarah. Luka pada masa lalu adalah pembelajaran. Bukan hukuman." (Hlm 29)

Setelah kematian istrinya, Manuel bertemu kembali dengan Melani. Melani datang ke Timor-Leste atas undangan temannya yg menikah. Pertemuan tidak sengaja itu, membuat Manuel gundah. Apakah dia bisa kembali bersama Melani? Bisakah Melani memaafkan Manuel karena telah meninggalkannya?

Setting cerita novel ini sungguh memikat hati. Dili, Timor-Leste. Suatu negara yg masih sedikit orang menjadikannya sebagai setting cerita. Tema dan premisnya juga menarik. Sebiah hubungan yg terhadang karena sejarah suatu negara.

Penulis menyajikan keindahan Dili melalui rangkaian deskripsi cerita yg menarik dan indah. Narasinya selembut sutra. Mulus, tanpa ada kerikil yg menghambat jalannya cerita. Meskipun alurnya maju mundur, tak terlalu membingungkan pembaca. Kilas balik itu dibuat sangat halus. Meskipun ini buku kedua, tak perlu risau jika belum membaca buku sebelumnya. Semua informasi yg diperlukan tergambar jelas. Namun, jika ingin mendapatkan cerita yg benar-² utuh. Harusnya sudah membaca buku sebelumnya. Aku sendiri belum membaca 'Boa Tarde, Senhor!' Tapi, tetap saja aku bisa melahap buku ini.

Karakter yg kuat didukung dengan dialog yg kuat, menggunakan bahasa Portugis, memuaskan pembaca dan memberi rasa yg lebih greget. Pembaca dapat larut hingga ke dalam palung paling dalam. Buku yg hebat.

~ A k u • H a r a p ~

Aku tak mempermasalahkan alur maju mundur buku ini, begitu juga dengan sudut pandang orang ketiga. Menurutku, gaya bertuturnya yg luwes sudah lebih dari cukup untuk mengatakan 'ya' untuk buku ini. Walau, kalau dipikirkan dengan baik, kilas balik cerita hanya akan menjadikan buku ini tampak sedikit bertele-tele. Mengingat ini buku kedua, lanjutan dari "Boa Tarde, Serhor!

Kelebihannya, tanpa membaca buku yg aku sebutkan tadi, aku dapat mengetahui kisah si tokoh utama dengan sangat jelas.

Konflik cerita cukup rumit, berhasil mengombang-ambingkan pembaca hingga timbul tengelam. Sejak awal aura itu sudah tampak. Pembaca akan terus dipermainkan oleh teka-teki, pertanyaan², akan seperti apa akhir kisah dari dua insan beda negara ini. Romansanya cukup kental, dan itu membuat pembaca meleleh.

Hanya saja, orang ketiga yg diharapkan memberi penekanan lebih, hingga menimbulkan instrik pelik. Kemunculannya seperti tempelan saja. Jika tokoh ini mendapat porsi yg besar, maka ketangguhan dari jalinan kisah ini akan makin sulit ditandingi. Tapi begini saja sudah membuat hati pembaca teriris perih.

~ S a t u • H a l ~

"Ketika cinta telah menemukan muaranya, dia tak akan bisa berpindah ke lain hati."

(Hlm, 200)

Buku ini tidak hanya mengedepankan tentang cinta, namun juga bagaimana memghadapi suatu pertentangan hati. Patah hati sering kali merusak hidup seseorang hingga tak mau lagi mengalaminya. Begitu juga dengan Melani. Tapi, rupanya penyembuh sakit hati itu terkadang adalah orang yg telah membuatnya.

Jatuh berkali-kali ke dalam lubang yg sama itu bodoh. Tapi bangkit lagi adalah pilihan terbaik. Meskipun lubang itu sama, lubang yg membuat kita terjatuh.

Paling menarik, pemilihan tema dan juga setting cerita, Timor-Leste. Sisipan bahasa Portugis, dan pemakaian judul novel ini, akan membuat pembaca penasaran luar dalam. Arti judul buku ini sendiri, membuat teka-teki. Selamat malam, Cinta! Apakah buku ini hanya akan berisi ucapan² cinta menjelang tidur antar kekasih? Rupanya tidak, pelik dan penuh instrik.

Akhir cerita yg memang bisa ditebak tak mengurangi rasa penasaran pembaca. Sebab, proses menuju akhir yg indah itu akan membuat pembaca tersenyum senang.

Dan, satu lagi, informasi seputar Timor-Leste dan Indonesia, hingga sejarah yg tak banyak orang tahu ini, menjadikan buku ini kaya akan pengetahuan. Mulai dari tempat bersejarah, hingga kejadian yg belum pernah dibahas sebelumnya di buku-buku bertema cinta.

~ A k u • P i k i r ~

Meskipun bertema dewasa, aku pikir buku ini masih aman untuk dikonsumsi oleh remaja. Setidaknya 15 tahun keatas. Eh, aku bilang dewasa di sini, bukan berarti banyak sekali adegan yg itu. Tapi, temanya ya, tentang cinta, penghianatan, pernikahan, dan sebagainya itu. Bukan cinta-² monyet, atau indahnya masa remaja.

Buku ini, membuat pembaca berpikir tentang cinta yg sejati. Cinta yg penuh perjuangan dan juga jodoh yg tak akan pernah tertukar. Kalau sudah jodoh tidak akan kemana-mana. Meskipun prosesnya berliku-liku.

Manuel yg sudah menduda, tetap saja mendapatkan cinta Melani. Begitu juga Melani, hatinya yg kadong tertambat pada Manuel, tak tergoyahkan meskipun hadir seseorang yg lebih sempurna.

Penerimaan, ketulusan hati, ikhlas dan juga kesabaran dalam mencapai cinta sejati tak akan pernah terhianati, jika rasa-² itu selalu memenuhi hati.

Karakter kuat dan tegas Melani, serta Manuel yg penurut namun juga penuh kasih ini menjadikan Boa Noite, Amor tangguh dari beberapa aspek. Penokohan, setting, gaya bahasa, serta alur yg padat. Ditunjang dg layout yg menarik menjadikan buku ini nyaman untuk dinikmati sambil menatap rembulan di malam hari. Angin laut yg bertiup sepoi, akan menghangatkan pembaca akan cerita yg manis nan penuh instrik.

Aku rasa, semua penyuka kisah romansa, tak akan melewatkan buku ini.